Senin, 27 Desember 2010

Memohon Bantuan Allah


"Tiada sesuatu juapun yang menjadi urusan engkau tentang mereka! Apakah Tuhan akan memberi ampunan (taubat) atas mereka, ataukah Tuhan akan menghukum (menyiksa) mereka! Memang sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang zalim." (QS. Ali Imran III: 129).

Kembali kepada Tuhan.Setiap kali kaum muslimin menghadapi musibah, tiada lain tempat mereka berhubungan kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala tenaga dan kekuatan, segala usaha dan siasat akan mereka jalankan untuk menolak datangnya bencana dan bahaya, sambil menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Dengan segala kesabaran dan keteguhan hati, mereka tetap mengharap dan menunggu datangnya keadilan Tuhan, untuk menetapkan barang yang haq (kebenaran) diatas bumi ini, dan membasmi segala kebatilan. Tetapi, manakala segala ikhtiar sudah dilakukan dan seluruh kekuatan sudah ditumpahkan di atas segala medan, maka dengan menengadahkan tangan dengan menyusun jari yang sepuluh, kaum muslimin akan menghadap Tuhannya memohon dengan sepenuh hati supaya turunlah bantuan Tuhan dari segala pintu yang tiada terduga oleh manusia, untuk menghindarkan bencana atau musibah yang akan menimpa itu. Memohon kepada Tuhan itu di dalam tingkatnya yang biasa, dilakukan dengan membaca doa kepadaNya, baik sesudah sembahyang maupun pada setiap saat yang diperlukan mereka. Sebagai sabda Nabi bahwa: "Doa adalah otaknya ibadat" , dan sebagai diajarkan Tuhan (Allah): "Mendoalah kepadaKu, pasti Aku memperkenankannya,"  maka kaum muslimin yakin seyakin-yakinnya bahwa Tuhan mendengar doa mereka, dan balasan Tuhan pasti akan turun atas setiap orang yang berlaku zalim kepada mereka.
Jika tingkat bencana atau musibah yang dihadapi adalah besar, melebihi dari kekuatan manusia, maka doa itu ditingkatkan menjadi "QUNUT NAZILAH" yang dilakukan bukan sesudah sembahyang, tetapi di dalam waktu sembahyang, pada rakaat yang terakhir, setelah kembali dari rukuk dan berdiri tegak sesudah membaca "Rabbana lakal hamdu..."
Tidak sembarang musibah Nabi melakukan Qunut Nazilah.
 Apalagi kalau musibah itu mengenai "AQIDAH" yang menjadi keyakinan kaum muslimin. Mengikuti sunnah Nabi yang berlaku, di dalam menghadapi setiap musibah besar yang tidak cukup tenaga dan daya manusiawi untuk menghindarinya, maka marilah kita berserah diri kepada Tuhan, membacakan Qunut Nazilah, dengan memohon semoga kita terhindarkan dari musibah besar itu dan diselamatkan langsung oleh Tuhan. Semoga kita semua mendapat pencerahan dan tidak mudah putus asa! Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar